Menata Hati, Mengukir Nasib.


ads
Metafisika Modern

21. Al-Qabidh, 22. Al-Basith

Al-Qabidh artinya Dzat yang menahan rezeki dari orang yang dikehendaki-Nya dengan cara yang dikehendaki-Nya. Sedangkan Al-Basith adalah lawannya, yaitu Dzat yang meluaskan rezeki dengan cara yang dikehendaki-Nya kepada orang yang dikehendaki-Nya.

Dikatakan bahwa Al-Qabidh ialah Dzat yang mencabut nyawa pada saat kematian; sedangkan Al-Basith ialah meluaskan bayangan bagi arwah di dalam kehidupan.

Ada pendapat lain yang mengatakan bahwa Al Qabidh ialah Dzat yang menerima sedekah dari orang-orang kaya, sedangkan Al-Basith ialah Dzat yang memberi reezeki kepada orang-orang lemah dan meluaskan rezeki kepada orang-orang kaya sehingga tidak tersisa kemelaratan, dan menahannya dari orang-orang miskin sehinggga tidak tersisa kemampuan.

Berakhlak dengan kedua ism ini adalah dengan menahan diri dari semua selain dari Dia, dan melapangkan diri dalam setiap sesuatu yang diridhai-Nya. Tidak menyusahkan orang lain dan tidak terlalu menaruh kepercayaan kepada mereka.

Khasiatnya
Barangsiapa menuliskan ism Al-Qabidh pada empat puluh iris roti selama empat puluh hari, maka ia tidak akan merasakan sakitnya penyakit.

Dan khasiat ism Al-Basith adalah: jika seseorang berzikir dengannya seusai mengerjakan shalat Dhuha sebanyak sepuluh kali, sambil mengangkat kedua tangannya ke langit dan kemudian menyapukannya ke mukannya, niscaya Allah akan membukaakan baginya salah satu pintu kekayaan.
ads
Labels: Power Khasiyat Asmaul Husna

Thanks for reading 21. Al-Qabidh, 22. Al-Basith. Please share...!

0 Comment for "21. Al-Qabidh, 22. Al-Basith"

Back To Top