Menata Hati, Mengukir Nasib.


ads
Metafisika Modern

42. Al Jalil

Ar-Razi ra. berkata: “Perbedaan antara Al-Jalil, Al-Kabir dan Al-Azhim adalah, bahwa Al-Kabir artinya Yang Sempurna di dalam Dzat;Al-Jalil artinya Yang Sempurna di dalam sifat; dan Al-Azhim artinya Yang Sempurna di dalam keduanya.”

Jadi Al-Jalil ialah Dzat Yang Mahabesar keadaan-Nya, dan tampak nyata urusan-Nya. Tidak ada sesuatu pun yang menandingi Dzat, Sifat, dan perbuatan-Nya. Dialah yang mempunyai sifat Jalal (kebesaran). Dan sifat Jalal itu ialah Al-Ghaniy, Al-Malik, Al-Quddus, Al-Alim, Al-Qadir, dan lain-lain sifat yang telah kami sebutkan. Yang mengumpulkan semua sifat ini adalah Al-Jalil yang mutlak, yaitu Allah SWT. Sebab, semua keelokan, kesempurnaan, dan kebaikan yang ada di alam ini semua berasal dari cahaya Dzat-Nya dan bekas-bekas sifat-Nya. Tidak ada maujud yang memiliki kesempurnaan secara mutlak kecuali Allah. Karena itulah, orang yang mengenal-Nya dan yang memandang keelokan-Nya mendapatkan perasaan senang, lezat, dan gembira, yang menjadi sebab mereka berhak mendapatkan surga. Jika Dia telah pasti sebagai Dzat yang Jalil dan Jamil, maka semua yang indah itu tentu dicintai dan dirindukan oleh mereka yang memahami keindahannya. Karena itulah, Allah juga dicintai dan dirindukan, tetapi oleh orang-orang arif; sebagaimaana gambar dicintai oleh orang-orang yang melek, bukan oleh orang-orang yang buta.

Khasiatnya
Barangsiapa membaca ism ini atau menuliskannya pada sehelai kertas dengan tinta misik dan za’faran, lalu dibawanya, maka Allah akan memberikan kewibawaan dan kebesaran kepada-Nya.
ads
Labels: Power Khasiyat Asmaul Husna

Thanks for reading 42. Al Jalil. Please share...!

0 Comment for "42. Al Jalil"

Back To Top