Menata Hati, Mengukir Nasib.


ads
Metafisika Modern

38. Al Kabir

Al Kabir artinya Yang Mahabesar dalam segala sesuatu, sebab Dia Azali (kekal adanya, tanpa permulaan) dan Mahakaya secara mutlak. Atau, Dia Mahabesar dalam penglihatan indera dan pencapaian akal.

Hujjatul Islam Imam Al-Ghazali berkata: “Al-Kabir itu ialah yang mempunyai al-kibriya‘ (keangkuhan dan kesombongan), sedangkan kibriya‘ itu merupakan ibarat (ungkapan) dari kesempurnaan Dzat. Arti kesempurnaan Dzat itu adalah kesempurnaan wujud, dan kesempurnaan wujud itu kembali kepada dua perkara: Pertama, kekekalan-Nya yang abadi, sedangkan seluruh makhluk terputus dengan sifat ketiadaan, baik yang terjadi sebelumnya maupun sesudahnya; maka ini adalah suatu sifat kekurangan. Begitu juga dikatakan kepada orang yang lanjut umurnya: Huwa kabirussinn (Ia panjang usia). Kata kabir ini dipergunakan bagi sesuatu yang tidak dapat dipakai kata ‘azhim. Kedua, keberadaan-Nya adalah keberadaan (wujud) yang tidak berpermulaan dari sesuatu, yang menjadi sebab wujudnya segala yang ada. Jika sesuatu yang sempurna keberadaannya dalam dirinya disebut sempurna dan besar, maka keberadaan semua yang maujud yang berasal dari-Nya itu adalah lebih patut disebut sempurna dan besar.”

Kabir (besar) pada hak seorang hamba adalah orang yang sempurna, yang sifat-sifat sempurnanya itu tidak hanya terbatas pada dirinya saja, melainkan juga menjalar kepada orang lain. Tidaklah seseorang duduk-duduk bersamanya, melainkan akan memperoleh sebagian dari kesempurnaannya itu. Kesempurnaan seorang hamba adalah pada akalnya, wara‘ (memelihara diri dari perbuatan jahat)nya, dan pada ilmunya. Jadi, orang besar diantara hamba-hamba Allah ialah orang yang berilmu, bertakwa, dan menjadi mursyid (pemberi tuntunan) kepada makhluk, serta saleh, dengan menjadi suri teladan bagi orang lain, yang dapat dipetik cahaya dan ilmu darinya. Barangsiapa mengenal kebesaran dan ketinggian Tuhannya, maka ia tentu akan merendahkan dan menghunakan diri dihadapan hamba-hamba-Nya yang saleh.

Khasiatnya
Ism ini berkhasiat untuk membuka pintu ilmu pengetaahuan dan makrifat bagi orang yang banyak berzikir dengannya. Barangsiapa mempunyai banyak utang, kemudian ia memperbanyak membaca ism ini, niscaya Allah akan melunaskan utang-utangnya itu. Dan barangsiapa diturunkan dari pangkatnya, lalu ia membaca ism ini sebanyak seribu kali selama tujuh hari, dengan berpuasa, niscaya ia akan kembali kepada pangkatnya semula.
ads
Labels: Power Khasiyat Asmaul Husna

Thanks for reading 38. Al Kabir. Please share...!

0 Comment for "38. Al Kabir"

Back To Top