Menata Hati, Mengukir Nasib.


ads
Metafisika Modern

33. Al Halim

Al Halim ialah Dzat yang tidak dikobarkan oleh amarah dan kemarahan itu tidak menariknya untuk segera memberikan siksa. Dengan kata lain, Dialah Dzat yang memaafkan orang-orang yang berdosa, sekalipun mereka sebenarnya sudah patut mendapatkan siksaan karena dosanya itu.

Dikatakan, dengan ungkapan lain, bahwa Al-Halim itu ialah Dzat yang menyaksikan perbuatan maksiat yang dilakukan oleh seseorang, dan melihat pelanggaran perintah-Nya, tetapi Dia tidak segera murka, tidak ditimpa kebencian, dan tidak segera membalas walaupun Dia sangat mampu untuk melakukan itu. Allah SWT memuji diri-Nya dengan firman-Nya,

“Dan sekiranya Allah menyiksa manusia disebabkan apa yang ia perbuat, niscaya Dia tidak akan meninggalkan di atas permukaan bumi suatu makhluk yang melata pun ...” (QS. Fathir: 45)

Rasulullah saw. telah menjelaskan puncak sifat halim ini dalam sabdanya yang berbunyi:

Tidak ada sesuatu pun yang lebih sabar terhadap gangguan melebihi apa yang didengar oleh Allah. Orang-orang kafir ilu menuduh bahwa Dia mempunyai anak, namun Dia tetap memberikan kesejahteraan dan rezeki kepada mereka.

Berakhlak dengan ism ini mengharuskan seseorang bersikap sabar dan suka memaafkan kesalahan orang lain, dan membalas kejahatan dengan kebaikan, sesuai dengan sifat halim yang ada pada Allah SWT.

Khasiatnya
Barangsiapa menuliskan ism ini pada secarik kertas, lalu dihapusnya dengan air dan disapukannya pada alat tukangnya, maka akan tampaklah padanya keberkatan. Dia jika disapukan pada sebuah kapal, maka kapal tersebut akan terhindar dari bahaya tenggelam dan dari segala marabahaya.
ads
Labels: Power Khasiyat Asmaul Husna

Thanks for reading 33. Al Halim. Please share...!

0 Comment for "33. Al Halim"

Back To Top