Assalamu 'alaikum..
Sahabat, Ketika sebuah kejadian adalah sebuah kepastian Takdir yg wajib di jalani seorang manusia, Maka segala daya upaya dan ilmu serta kekuatan apapun yang dimiliki manusia tersebut akan tiada berdaya untuk menolak kehendak Allah tersebut. Karena Allah swt akan menjalankan strategy yg sangat cantik sehingga, Entah mengapa, seakan segala daya dan kemampuan dirinya lenyap seketika itu juga atau entah mengapa di saat itu dia dilalaikan oleh Allah dari keadaan yang sebenarnya. Sehingga ketika hal itu terjadi, seketika manusia tersebut tertegun dan tertunduk di hadapan ke-Kuasaan dan Ke-Maha Besaran Allah swt. Bahkan Mekanisme Hukum Alam ( sunnatullah) yang biasa dapat dideteksi oleh manusia, di saat itu akan terkecoh oleh strategy Allah tsb.
Allah berfirman :
"Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak kurniaNya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. YUNUS : 107)
“Allahlah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah, ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu.” (ath-Thalaaq: 12)
Tidak ada satu pun di alam ini yang terjadi secara kebetulan, sebagaimana tertuang dalam Al-Qur`an, “... Allah mengatur urusan (makhluk-Nya)….” (ar-Ra’d: 2) Dalam ayat lain dikatakan, “… dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula)....” (al-An’aam: 59) Dialah Allah Yang menciptakan dan mengatur semua peristiwa, bagaimana mereka berawal dan berakhir. Dia pulalah yang menentukan setiap gerakan bintang-bintang di jagat raya, kondisi setiap yang hidup di bumi, cara hidup seseorang, apa yang akan dikatakannya, apa yang akan dihadapinya, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur`an,
“Sesungguhnya, Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.” (al-Qamar: 49)
“Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya, yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (al-Hadiid: 22)
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang hidup kekal lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur, Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Mahatinggi lagi Mahabesar.” (al-Baqarah: 255)
KISAH TIGA ORANG MASTER :
1. KISAH SAYA SENDIRI
Sakit saya kemarin termasuk sebuah strategy cantik dari Allah dalam memberikan Rizki dan AnugerahNya kepada saya. Demi peningkatan kesadaran Batiniah bagi saya.
Saya pernah 3 kali opname krn Gastric dg hasil analisa laborat dan USG yg tdk sama.
Pada Opname pertama, sekitar bulan Desembr th. 2006. Hasil USG memnunjukkan adanya kristal batu di ginjal saya. Dan Alhamdulillah batu tersebut hilang saya tembak dengan terapi energy.
Opname Kedua, 11 Agustus 2011. Gastric menyerang saya kembali. Hasil Laborat bagus, sehingga ketika obat pereda nyeri dan Maag sudah meresap masuk. Maka tak sampai satu hari. Sayapun sudah pulih total sehat kembali. dari sini saya tidak punya persepsi apapun mengenai adanya batu empedu di kantung empedu saya. Karena toh, sehari langsung sembuh. Dan kemudian nyaman-nyaman aja, tak ada gejala sakit apapun lagi kemudian.
Opname ketiga, 17 Oktober 2011. Gastric menyerang saya kembali, Hasil laborat menunjukkan kadar lekosit saya di atas 19.000 yang menunjukkan tingginya infeksi di lambung saya. Setelah 3 hari opname, kadar lekosit saya mencapai kondisi normal yaitu 8.000. Tapi anehnyanya nyeri di lambung saya kok masih sangat terasa sekali. Maka akhirnya Hari Sabtu, 22 Oktober 2011 sayapun di USG. Dan baru pd opname yg ketiga inilah tahu-tahu nongol tuh bt empedu gede-gede dg ukuran 0,8 cm di pembacaan USG...
Akhirnya, hanya ada satu opsi yaitu harus di bedah dan diangkat tuh batu sekalian dengan katung empedunya...he..he..he.....
Nah, walau saya punya kemampuan terapi energy. Dah ndak sempat lagi untuk melakukan terapi energy. Karena tindakan medis lebih diperlukan dalam kondisi mendesak seperti itu.....
2. KISAH KEDUA
Maaf, untuk kerahasiaan beliau. Maka namanya tidak saya sebut di sini. Saya hanya menceritakan kisahnya saja untuk pelajaran kita bersama.
Beliau adalah seorang Master Reiki yg perguruannya terkenal sebagai Gudangnya Para Master Ahli Mata Ketiga. Hampir tiga tahun beliau malang melintang menjadi seorang penyembuh handal. Sakit apapun, ketika dia sentuh, Insya Allah sembuh.
Suatu ketika beliau merasakan adanya nyeri di daerah dada. Yang walaupun setelah di scan dengan ilmu trawangan dari mata ketiga oleh beberapa master yg lain. Tidak ditemukan adanya suatu gejala penyakit apapun....??? Dan terapypun juga tetap di jalankan. tetapi anehnya tidak ada perbaikan yg signifikan.
Akhirnya beliupun Check Up ke rumah sakit. Nah... Ketahuanlah.... Ternyata hasil Laborat menunjukkan paru-paru beliau basah terendam air begitu ceritanya. Maka beliaupun menjalani opname selama kurang lerbih 6 bulan hingga sembuh total....
3. KISAH KETIGA
Kisah ketiga ini malah lebih banyak kita jumpai di sekitar kita. Bukankah sering kita dengar, betapa Seorang Dokter Ahli atau spesialis di suatu bidang tertentu. ternyata suatu saat tidak mampu menyelamatkan nyawa orang yang dikasihinya sendiri atau anggota keluarga tercintanya dari penyakit yang merupakan spesialisasi dari dirinya....
Mari kita renungkan firman Allah berikut ini :
"Katakanlah: "Hai manusia, sesungguhnya teIah datang kepadamu kebenaran dari Tuhanmu, sebab itu barangsiapa yang mendapat petunjuk maka sesungguhnya (petunjuk itu) untuk kebaikan dirinya sendiri. Dan barangsiapa yang sesat, maka sesungguhnya kesesatannya itu mencelakakan dirinya sendiri. Dan aku bukanlah seorang penjaga terhadap dirimu". (QS. YUNUS : 108)
Wallahu A'lam..
Baca Kisah : Hidup Tanpa Kandung Empedu
Sahabat, Ketika sebuah kejadian adalah sebuah kepastian Takdir yg wajib di jalani seorang manusia, Maka segala daya upaya dan ilmu serta kekuatan apapun yang dimiliki manusia tersebut akan tiada berdaya untuk menolak kehendak Allah tersebut. Karena Allah swt akan menjalankan strategy yg sangat cantik sehingga, Entah mengapa, seakan segala daya dan kemampuan dirinya lenyap seketika itu juga atau entah mengapa di saat itu dia dilalaikan oleh Allah dari keadaan yang sebenarnya. Sehingga ketika hal itu terjadi, seketika manusia tersebut tertegun dan tertunduk di hadapan ke-Kuasaan dan Ke-Maha Besaran Allah swt. Bahkan Mekanisme Hukum Alam ( sunnatullah) yang biasa dapat dideteksi oleh manusia, di saat itu akan terkecoh oleh strategy Allah tsb.
Allah berfirman :
"Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak kurniaNya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. YUNUS : 107)
“Allahlah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah, ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu.” (ath-Thalaaq: 12)
Tidak ada satu pun di alam ini yang terjadi secara kebetulan, sebagaimana tertuang dalam Al-Qur`an, “... Allah mengatur urusan (makhluk-Nya)….” (ar-Ra’d: 2) Dalam ayat lain dikatakan, “… dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula)....” (al-An’aam: 59) Dialah Allah Yang menciptakan dan mengatur semua peristiwa, bagaimana mereka berawal dan berakhir. Dia pulalah yang menentukan setiap gerakan bintang-bintang di jagat raya, kondisi setiap yang hidup di bumi, cara hidup seseorang, apa yang akan dikatakannya, apa yang akan dihadapinya, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur`an,
“Sesungguhnya, Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.” (al-Qamar: 49)
“Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya, yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (al-Hadiid: 22)
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang hidup kekal lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur, Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Mahatinggi lagi Mahabesar.” (al-Baqarah: 255)
KISAH TIGA ORANG MASTER :
1. KISAH SAYA SENDIRI
Sakit saya kemarin termasuk sebuah strategy cantik dari Allah dalam memberikan Rizki dan AnugerahNya kepada saya. Demi peningkatan kesadaran Batiniah bagi saya.
Saya pernah 3 kali opname krn Gastric dg hasil analisa laborat dan USG yg tdk sama.
Pada Opname pertama, sekitar bulan Desembr th. 2006. Hasil USG memnunjukkan adanya kristal batu di ginjal saya. Dan Alhamdulillah batu tersebut hilang saya tembak dengan terapi energy.
Opname Kedua, 11 Agustus 2011. Gastric menyerang saya kembali. Hasil Laborat bagus, sehingga ketika obat pereda nyeri dan Maag sudah meresap masuk. Maka tak sampai satu hari. Sayapun sudah pulih total sehat kembali. dari sini saya tidak punya persepsi apapun mengenai adanya batu empedu di kantung empedu saya. Karena toh, sehari langsung sembuh. Dan kemudian nyaman-nyaman aja, tak ada gejala sakit apapun lagi kemudian.
Opname ketiga, 17 Oktober 2011. Gastric menyerang saya kembali, Hasil laborat menunjukkan kadar lekosit saya di atas 19.000 yang menunjukkan tingginya infeksi di lambung saya. Setelah 3 hari opname, kadar lekosit saya mencapai kondisi normal yaitu 8.000. Tapi anehnyanya nyeri di lambung saya kok masih sangat terasa sekali. Maka akhirnya Hari Sabtu, 22 Oktober 2011 sayapun di USG. Dan baru pd opname yg ketiga inilah tahu-tahu nongol tuh bt empedu gede-gede dg ukuran 0,8 cm di pembacaan USG...
Akhirnya, hanya ada satu opsi yaitu harus di bedah dan diangkat tuh batu sekalian dengan katung empedunya...he..he..he.....
Nah, walau saya punya kemampuan terapi energy. Dah ndak sempat lagi untuk melakukan terapi energy. Karena tindakan medis lebih diperlukan dalam kondisi mendesak seperti itu.....
2. KISAH KEDUA
Maaf, untuk kerahasiaan beliau. Maka namanya tidak saya sebut di sini. Saya hanya menceritakan kisahnya saja untuk pelajaran kita bersama.
Beliau adalah seorang Master Reiki yg perguruannya terkenal sebagai Gudangnya Para Master Ahli Mata Ketiga. Hampir tiga tahun beliau malang melintang menjadi seorang penyembuh handal. Sakit apapun, ketika dia sentuh, Insya Allah sembuh.
Suatu ketika beliau merasakan adanya nyeri di daerah dada. Yang walaupun setelah di scan dengan ilmu trawangan dari mata ketiga oleh beberapa master yg lain. Tidak ditemukan adanya suatu gejala penyakit apapun....??? Dan terapypun juga tetap di jalankan. tetapi anehnya tidak ada perbaikan yg signifikan.
Akhirnya beliupun Check Up ke rumah sakit. Nah... Ketahuanlah.... Ternyata hasil Laborat menunjukkan paru-paru beliau basah terendam air begitu ceritanya. Maka beliaupun menjalani opname selama kurang lerbih 6 bulan hingga sembuh total....
3. KISAH KETIGA
Kisah ketiga ini malah lebih banyak kita jumpai di sekitar kita. Bukankah sering kita dengar, betapa Seorang Dokter Ahli atau spesialis di suatu bidang tertentu. ternyata suatu saat tidak mampu menyelamatkan nyawa orang yang dikasihinya sendiri atau anggota keluarga tercintanya dari penyakit yang merupakan spesialisasi dari dirinya....
Mari kita renungkan firman Allah berikut ini :
"Katakanlah: "Hai manusia, sesungguhnya teIah datang kepadamu kebenaran dari Tuhanmu, sebab itu barangsiapa yang mendapat petunjuk maka sesungguhnya (petunjuk itu) untuk kebaikan dirinya sendiri. Dan barangsiapa yang sesat, maka sesungguhnya kesesatannya itu mencelakakan dirinya sendiri. Dan aku bukanlah seorang penjaga terhadap dirimu". (QS. YUNUS : 108)
Wallahu A'lam..
Baca Kisah : Hidup Tanpa Kandung Empedu
Labels:
Hikmah
Thanks for reading Hikmah Di Balik Batu Empedu. Please share...!
0 Comment for "Hikmah Di Balik Batu Empedu"