Menata Hati, Mengukir Nasib.


ads
Metafisika Modern

Sukses Dunia Akherat Dengan Shalawat Nariyah


[ ibnuabbaskendari.wordpress.com] Kebiasaan membaca shalawat Nariyah sudah sangat populer, tidak terkecuali masyarakat Muslim di tanah air. Hal ini tiada lain -diantaranya- disebabkan iming-iming janji keutamaan dan pahala besar yang disebutkan bagi orang yang membaca shalawat tersebut. Bahkan banyak dari mereka yang meyakini bahwa membaca shalawat ini merupakan perwujudan cinta dan pengagungan besar kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam

Di antara keterangan yang mereka sebutkan tentang shalawat ini, barangsiapa yang membaca shalawat ini sebanyak 4444 kali, dengan niat menghilangkan kesusahan atau memenuhi hajat (kebutuhan), maka semua itu akan terpenuhi [1]. Ada juga yang mengatakan bahwa dengan membaca shalawat ini hati menjadi tenang dan dada menjadi lapang . Benarkah semua itu dapat dicapai dengan membaca shalawat tersebut?

Sumber ketenangan dan penghilang kesusahan yang hakiki

Setiap orang yang beriman kepada Allah Ta’ala wajib meyakini bahwa sumber ketenangan jiwa dan ketentraman hati yang hakiki adalah dengan berdzikir kepada Allah Ta’ala, membaca al-Qur’an, berdoa kepada-­Nya dengan menyebut nama-nama-Nya yang maka Indah, dan sibuk dalam ketaatan kepada-Nya.

Allah Ta’ala berfirman :

“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berdzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah hati menjadi tenteram” (QS. ar-Ra’du/13:28)

Maksudnya, dengan mengingat Allah (berdzikir), segala kegalauan dan kegundahan dalam hati mereka akan hilang dan berganti dengan kegembiraan dan keceriaan[2]. Bahkan tidak ada sesuatu pun yang lebih mendatangkan ketenteraman dan kebahagiaan bagi hati manusia melebihi berdzikir untuk mengingat Allah [3]

Salah seorang ulama Salaf berkata, “Sungguh kasihan orang-orang yang cinta dunia, mereka (pada akhirnya) akan meninggalkan dunia ini, padahal mereka belum merasakan kenikmatan yang paling besar di dunia ini”. Kemudian ada yang bertanya, “Apakah kenikmatan yang paling besar di dunia ini?”. Ulama ini menjawab, “Cinta kepada Allah Ta’ala, merasa tenang ketika mendekatkan diri kepada­-Nya, rindu untuk bertemu dengan-Nya, dan merasa bahagia ketika berdzikir serta melakukan amal ketaatan kepada-Nya[4]”.

Inilah makna ucapan yang masyhur dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah, “Sesungguhnya di dunia ini ada jannnah (surga), barangsiapa yang belum memasuki surga di dunia ini, maka dia tidak akan masuk ke dalam surga di akhirat nanti”[5].

Makna “surga di dunia” dalam ucapan beliau ini adalah kecintaan (yang utuh) dan ma’rifah (pengetahuan yang sempurna) kepada Allah (dengan memahami nama-nama dan sifat-sifat-Nya dengan cara baik dan benar) serta selalu berdzikir kepada-Nya, yang dibarengi dengan perasaan tenang dan damai (ketika mendekatkan diri) kepada-Nya, serta selalu mentauhidkan (mengesakan)-Nya dalam kecintaan, rasa takut, berharap, bertawakkal (berserah diri) dan bermuamalah, dengan menjadikan (kecintaan dan keridhaan) Allah Ta’ala ku satu-satunya yang mengisi dan menguasai pikiran, tekad dan kehendak seorang hamba. Inilah kenikmatan di dunia yang tiada bandingannya, yang sekaligus merupakan qurratul ‘ain (penyejuk dan penyenang hati) bagi orang-orang yang mencintai dan mengenal Allah Ta’ala [6].

Demikian pula jalan keluar dan penyelesaian terbaik dari semua masalah yang dihadapi seorang manusia adalah dengan bertakwa kepada Allah Ta’ala sebagaimana dalam firman-Nya :

“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan baginya jalan keluar (dalam semua masalah yang dihadapinya), dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya” (QS. ath-Thalaq/65:2-3)

Ketakwaan yang sempurna kepada Allah tidak mungkin dicapai kecuali dengan menegakkan semua amal ibadah dan menjauhi semua perbuatan yang diharamkan dan dibenci oleh Allah Ta’ala[7]

Dalam ayat berikutnya, Allah Ta’ala berfirman :

“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan menjadikan baginya kemudahan dalam (semua) urusannya” (QS. ath-Thalaq/65:4)

Artinya, Allah Ta’ala akan meringankan dan memudahkan (semua) urusannya dan menyediakan jalan keluar dan solusi yang segera baginya (menyelesaikan masalah yang dihadapinya)[8].

Source : ibnuabbaskendari.wordpress.com
Catatan Kaki:
[1] Lihat keterangan Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu rahimahullah dalam Fadha-ilush Shalati was Salam hlm. 48
[2] Lihat Taisirul Karimir Rahman hlm. 417
[3] Ibid.
[4] Dinukil oleh Imam Ibnul Qayyim rahimahullah dalam Ighatsatul Lahfan 1/72
[5] Dinukil oleh murid beliau, Ibnul Qayyim rahimahullah dalam al-Wabilush Shayyib hlm. 69
[6] Lihat al-Wabilush Shayyib hlm. 69
[7] Lihat penjelasan Ibnu Rajab al-Hambali rahimahullah dalam jami’ul Ulumi wal Hikam hlm. 197
[8] Tafsir Ibnu Katsir 4/489

FORUM NU ONLINE
[www.nu.or.id] Membaca shalawat nariyah adalah salah satu amalan yang disenangi orang-orang NU, di samping amalan-amalan lain semacam itu. Ada shalawat "thibbil qulub", ada shalawat "tunjina", dan masih banyak lagi. Belum lagi bacaan "hizib" dan "rawatib" yang tak terhitung banyaknya. Semua itu mendorong semangat keagamaan dan cinta kepada Rasulullah SAW sekaligus beribadah.

Salah satu hadits yang sangat populer yang membuat rajin kita membaca shalawat ialah bahwa Rasulullah SAW bersabda: Siapa membaca shalawat untukku, Allah akan membalasnya 10 kebaikan, diampuni 10 dosanya, dan ditambah 10 derajat baginya. Makanya, bagi orang-orang NU, setiap kegiatan keagamaan bisa disisipi bacaan shalawat dengan segala ragamnya.

Salah satu shalawat yang sangat populer ialah "shalawat badar". Hampir setiap warga NU, dari anak kecil sampai kakek dan nenek, dapat dipastikan bisa melantunkan shalawat Badar. Bahkan saking populernya, orang bukan NU pun ikut hafal karena pagi, siang, malam, acara di mana dan kapan saja shalawat badar selalu dilantunkan bersama-sama.

Nah shalawat yang satu ini, "shalawat Nariyah", tidak kalah populernya di kalangan warga NU. Khususnya bila menghadapi problem hidup yang sulit dipecahkan maka tidak ada jalan lain selain mengembalikan persoalan pelik itu kepada Allah. Dan shalawat Nariyah adalah salah satu jalan mengadu kepada-Nya.

Berikut ini adalah bacaan shalawat nariyah:

أللّهُمَّ صَلِّ صَلَاةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلَامًا تَامًّا عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ الّذِي تَنْحَلُّ بِهِ الْعُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ وَتُقْضَى بِهِ الْحَوَائِجُ وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ الْخَوَاتِمِ وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ فِيْ كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ بِعَدَدِ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ

"Allohumma sholli sholaatan kaamilatan wa sallim salaaman Taamman 'ala sayyidina Muhammadinilladzi tanhallu bihil 'uqodu wa tanfariju bihil kurobu. Wa tuqdho bihil hawaa iju wa tunnaa lu bihir roghoo 'ibu wa husnul khowatimi wa yustaqol ghomaamu biwaj hihil kariim wa 'ala aalihi washohbihi fii kulli lamhatin wa nafasim bi 'adadi kulli ma'luu mi laka"

"Ya Allah, limpahkanlah shalawat yang sempurna dan curahkanlah salam kesejahteraan yang penuh kepada junjungan kami Nabi Muhammad, yang dengan sebab (syafa'at) beliau semua kesulitan dapat terpecahkan, semua kesusahan dapat dilenyapkan, semua keperluan dapat terpenuhi, dan semua yang didambakan, serta husnul khatimah dapat diraih, dan berkat dirinya yang mulia, hujanpun turun, dan semoga terlimpahkan kepada keluarganya serta para sahabatnya, di setiap detik dan hembusan nafas sebanyak bilangan semua yang diketahui oleh Engkau."

Dalam kitab Khozinatul Asror (hlm. 179) dijelaskan, “Salah satu shalawat yang mustajab ialah Shalawat Tafrijiyah Qurthubiyah, yang disebut orang Maroko dengan Shalawat Nariyah karena jika mereka (umat Islam) mengharapkan apa yang dicita-citakan, atau ingin menolak yang tidak disukai mereka berkumpul dalam satu majelis untuk membaca shalawat nariyah ini sebanyak 4444 kali, tercapailah apa yang dikehendaki dengan cepat (bi idznillah).”

“Shalawat ini juga oleh para ahli yang tahu rahasia alam diyakini sebagai kunci gudang yang mumpuni:. .. Dan imam Dainuri memberikan komentarnya: Siapa membaca shalawat ini sehabis shalat (Fardhu) 11 kali digunakan sebagai wiridan maka rizekinya tidak akan putus, di samping mendapatkan pangkat kedudukan dan tingkatan orang kaya.”

Hadits riwayat Ibnu Mundah dari Jabir mengatakan: Rasulullah SAW bersabda: Siapa membaca shalawat kepadaku sehari 100 kali (dalam riwayat lain): Siapa membaca shalawal kepadaku 100 kali maka Allah akan mengijabahi 100 kali hajatnya; 70 hajatnya di akhirat, dan 30 di dunia... Dan hadits Rasulullah yang mengatakan; Perbanyaklah shahawat kepadaku karena dapat memecahkan masalah dan menghilangkan kesedihan. Demikian seperti tertuang dalam kitab an-Nuzhah yang dikutib juga dalam Khozinatul Asror.

Diriwayatkan juga Rasulullah di alam barzakh mendengar bacaan shalawat dan salam dan dia akan menjawabnya sesuai jawaban yang terkait dari salam dan shalawat tadi. Seperti tersebut dalam hadits, beliau bersabda: Hidupku, juga matiku, lebih baik dari kalian. Kalian membicarakan dan juga dibicarakan, amal­amal kalian disampaikan kepadaku, jika saya tahu amal itu baik, aku memujii Allah, tetapi kalau buruk aku mintakan ampun kepada Allah. Hadits riwayat al-Hafizh Ismail al­Qadhi, dalam bab Shalawat ‘ala an-Nary. Imam Haitami menyebutkan dalam kitab Majma' az-Zawaid, ia menganggap shahih hadits di atas.

Hal ini jelas bahwa Rasulullah memintakan ampun umatnya di alam barzakh. Istighfar adalah doa, dan doa untuk umatnya pasti bermanfaat. Ada lagi hadits lain: Rasulullah bersabda: Tidak seorang pun yang memberi salam kepadaku kecuali Allah akan menyampaikan kepada ruhku sehingga aku bisa mennjawab salam itu. (HR Abu Dawud dari Abu Hurairah. Ada di kitab Imam an-Nawawi, dan sanadnya shahih).

KH Munawir Abdul Fattah
Pengasuh Pondok Pesantren Krapyak, Yogyakarta

Nb.
Makna sholawat Nariyah dalam pemahaman ilmu kami adalah sebagai sebuah programming Doa Untuk mengakses Cahaya Ilahi dg sempurna selama 24 jam penuh. Di dalamnya terkandung makna sebagai berikut :
  1. Channeling atau terhubung dan menyelaraskan diri dg Nuurun 'ala Nuurin. ► Nur Allah & Nur Muhammad.
  2. Affirmasi Doa yang lengkap.
  3. Anchoring Doa. Yaitu energi Doa dalam sholawat ini diprogram untuk terus menerus mengalir selaras dengan setiap detik waktu dalam hidup kita, dan di setiap helaan nafas kita. Artinya, walau sholawat ini secara lisan sudah tidak kita baca. namun di setiap detik waktu yg berlalu dalam diri kita, juga di setiap helaan nafas kita. maka doa ini terus menerus bekerja di alam bawah sadar kita.....Dan akhirnya setiap tarikan dan hembusan nafas kita menjadi bernilai sebuah lantunan sholawat, bila sholawat ini telah meresap secara utuh ke dalam bathin kita..... Subhanallah Walhamdulillah Allahu Akbar.....Maha Suci Dan Maha Besar Allah yang menciptakan Alam semesta ini dalam sebuah ketetapan hukum-hukumNya. Dan beruntunglah manusia yang diberikan Hikmah oleh Allah sehingga dapat mengambil pelajaran dari ayat-ayat Allah yang tersebar di alam semesta ini
  • "Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. "“ ( QS Ath-Thalaq : 3 )
  • "Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Qur'an dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah)." ( QS. Al Baqarah 2:269 )
  • "Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana [35]." ( QS. Al Baqarah 2:32 ) [35] Sebenarnya terjemahan "Hakim" dengan "Maha Bijaksana" kurang tepat, karena arti "Hakim" ialah: yang mempunyai hikmah. hikmah ialah penciptaan dan penggunaan sesuatu sesuai dengan sifat, guna dan faedahnya. Di sini diartikan dengan "Maha Bijaksana" karena dianggap arti tersebut hampir mendekati arti "Hakim".
ads
Labels: DOA

Thanks for reading Sukses Dunia Akherat Dengan Shalawat Nariyah. Please share...!

0 Comment for "Sukses Dunia Akherat Dengan Shalawat Nariyah"

Back To Top